
Enam Thobiat Luhur : Bab Jujur
Keutamaan Kejujuran
Kejujuran adalah salah satu sifat yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Seseorang yang menetapi kejujuran akan terbimbing untuk selalu berbuat kebaikan, yang pada akhirnya mengantarkannya kepada surga.
—
Firman Allah dalam QS Al-Maidah Ayat 119:
قَالَ اللَّهُ هَٰذَا يَوْمُ يَنفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya:
“Allah berfirman, ‘Ini adalah hari ketika kejujuran mereka bermanfaat bagi orang-orang yang jujur. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.'” (QS. Al-Maidah: 119)
—
Hadis Rasulullah tentang Kejujuran (HR. Muslim):
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya:
“Berpegang teguhlah pada kejujuran, karena kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan kepada surga.” (HR. Muslim)
—
Hadis Tanda-Tanda Munafik (HR. Bukhari):
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya:
“Tanda orang munafik ada tiga: apabila berbicara, ia berdusta; apabila berjanji, ia mengingkari; dan apabila diberi amanah, ia berkhianat.” (HR. Bukhari)
—
Hadis Ahmad: Tidak Berkumpul Kejujuran dan Dusta dalam Hati Seseorang
لَا يَجْتَمِعُ الصِّدْقُ وَالْكَذِبُ فِي قَلْبِ عَبْدٍ
Artinya:
“Tidak berkumpul kejujuran dan dusta dalam hati seseorang.” (HR. Ahmad)
—
Firman Allah dalam QS Al-Ahzab Ayat 70-71:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah memperoleh kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)
—
Hadis tentang Ketenangan dengan Kejujuran (HR. Tirmidzi):
فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
Artinya:
“Sesungguhnya kejujuran membawa ketenangan, sedangkan dusta membawa kegelisahan.” (HR. Tirmidzi)
—
Kejujuran dalam Usaha dan Pekerjaan Membawa Keberkahan
Berita Jurnalistik: “Kejujuran Sebagai Kunci Keberhasilan dan Keberkahan dalam Dunia Usaha”
Kejujuran adalah fondasi utama dalam membangun kepercayaan, terutama dalam dunia usaha dan pekerjaan. Para pelaku usaha yang senantiasa mengedepankan kejujuran dalam transaksi bisnisnya, baik kepada pelanggan maupun rekan kerja, terbukti mendapatkan keberkahan dan kelancaran dalam usaha mereka.
Contoh nyata datang dari seorang pedagang lokal di Sekayu, Musi Banyuasin, yang selalu mengutamakan kejujuran dalam menjelaskan kualitas barang dagangannya. Pelanggan merasa dihargai karena mendapatkan informasi yang jelas dan sesuai kenyataan. Akibatnya, usaha tersebut berkembang pesat karena reputasinya yang terpercaya.
Kejujuran bukan hanya memberi dampak ekonomi, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan penuh kepercayaan. Hal ini sejalan dengan pesan Rasulullah SAW, yang menekankan bahwa kejujuran adalah sifat utama seorang mukmin. Kejujuran ibarat mata uang universal yang berlaku di mana saja, menciptakan kesuksesan dunia dan akhirat.
Semoga kejujuran menjadi nilai yang terus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari. (ds)
Balai Agung , (11/1/24)