
Pentingnya Pendidikan Agama di TPQ dan Akhlak untuk Anak Usia SMP dan Pra-Remaja
PPTR (10/1) ldiimuba.or.id Pendidikan agama di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan pengajaran akhlak bagi anak usia SMP serta pra-remaja memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan kehidupan. Masa SMP dan pra-remaja adalah periode krusial dalam perkembangan anak, di mana mereka mulai membentuk identitas, pola pikir, serta perilaku yang akan menentukan kepribadian mereka di masa depan.
Pentingnya Pendidikan Agama dan Akhlak
Pertama, pendidikan agama di TPQ membentuk dasar spiritual dan moral yang kuat. Di usia ini, anak-anak mulai menghadapi pengaruh negatif dari lingkungan, seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan teknologi, dan tekanan kelompok sebaya. Dengan pendidikan agama, mereka diajarkan nilai-nilai ketuhanan, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan ketaatan kepada perintah Allah. Nilai-nilai ini menjadi panduan bagi mereka dalam menentukan tindakan yang benar dan salah.
Kedua, pendidikan akhlak menanamkan karakter mulia sejak dini. Dalam Islam, akhlak yang baik menjadi indikator keberhasilan seorang hamba. Anak-anak SMP dan pra-remaja harus dilatih untuk memiliki sikap sopan santun, menghormati orang tua, guru, dan sesama. Pengajaran akhlak yang konsisten di TPQ menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul secara emosional dan sosial.
Ketiga, pembiasaan nilai-nilai agama dan akhlak sejak usia dini mencegah dekadensi moral. Tanpa bimbingan agama yang kuat, anak-anak rentan terhadap perilaku destruktif, seperti bullying, kebiasaan menyontek, atau perilaku tidak hormat lainnya. Pendidikan agama di TPQ memberikan landasan untuk memahami akibat dari tindakan buruk tersebut dan membimbing anak-anak menuju jalan yang diridhai Allah.
Keempat, pendidikan agama membangun kemandirian spiritual. Anak-anak yang memahami agama sejak dini cenderung memiliki ketenangan batin dan ketahanan mental yang lebih baik dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Mereka memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah, sehingga mereka lebih optimis, sabar, dan tabah.
Pentingnya Penyusunan Program PPG Tahun 2025
HM Suyono, Ketua Penggerak Pembina Generus (PPG), menegaskan bahwa penyusunan program PPG tahun 2025 menjadi langkah strategis dalam memastikan keberlanjutan pembinaan generasi muda yang unggul dan berkarakter. Beliau mengatakan,
“Program PPG tahun 2025 harus dirancang dengan komprehensif untuk memperkuat pendidikan agama dan akhlak sejak dini. Ini adalah pondasi penting agar anak-anak generasi penerus tidak hanya memiliki wawasan keislaman yang luas, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.”
ia juga menambahkan bahwa penyusunan program ini harus sejalan dengan visi ‘Indonesia Emas 2045’, yaitu mencetak generasi profesional religius. “Melalui program ini, TPQ dan lembaga pembinaan akhlak lainnya dapat berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai Islam, membimbing generasi muda untuk menjadi teladan di masyarakat, serta menjadikan akhlak mulia sebagai identitas utama bangsa,” tegasnya.
Dukungan dari Bagian Dakwah LDII Muba
Ustaz ius Rustandi, dari bagian Dakwah LDII Musi Banyuasin, mendukung pentingnya penguatan pendidikan agama di TPQ dan program PPG 2025. ia menyatakan,
“Pendidikan agama yang terstruktur di TPQ adalah investasi terbesar dalam membangun generasi penerus bertakwa dan berakhlak mulia. Program PPG 2025 harus menjadi langkah sinergis dalam meningkatkan kualitas pembinaan generasi muda, baik dari segi keilmuan agama maupun pengamalan akhlaknya.”
Ustaz Ius juga menegaskan bahwa pendidikan agama harus mampu menanamkan rasa cinta kepada Allah dan Rasulullah, sekaligus membangun jiwa sosial yang tinggi di kalangan generasi muda. “Melalui program ini, kita dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Oleh karena itu, sinergi antara TPQ, program PPG, dan peran lembaga dakwah seperti LDII sangat diperlukan untuk menciptakan generasi emas yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, keimanan, dan moralitas yang kokoh.