
Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso: LDII Harus Beri Manfaat di Manapun Berada
)Bone, Sulawesi Selatan – DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan menggelar konsolidasi organisasi di Masjid Baitul Muttaqin, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Minggu (22/12/2024). Acara yang berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (20/12/2024) ini bertujuan memperkuat sinergi dengan pemerintah dan masyarakat.
Mengusung tema “Membangun Sinergi: Konsolidasi Organisasi LDII se-Sulawesi Selatan untuk Meningkatkan Kualitas SDM Profesional Religius dan Pengabdian kepada Masyarakat”, ratusan pengurus dari 22 kabupaten/kota hadir, termasuk Ketua Umum DPP LDII Ir. KH Chriswanto Santoso, M.Sc., Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro, S.Sos., M.I.Kom., dewan penasihat, serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, KH Chriswanto Santoso memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. “Konsolidasi ini adalah momen untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun program kerja tahun depan. Ini luar biasa karena melibatkan semua pengurus untuk membangun kekompakan dan partisipasi yang optimal,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya komitmen terhadap program kerja yang telah disusun, seraya mengingatkan agar LDII senantiasa memberi manfaat di manapun berada. “Semua program harus sinergis dengan pemerintah dan fokus pada kesejahteraan masyarakat. LDII memiliki misi besar, yaitu berkontribusi bagi bangsa,” tegasnya.
Fokus pada Program Prioritas
KH Chriswanto menjelaskan, DPP LDII terus mendorong implementasi delapan program prioritas, meliputi kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, teknologi digital, ekonomi syariah, energi terbarukan, ketahanan pangan, dan lingkungan hidup. Meski demikian, ia menegaskan agar daerah fokus pada potensi masing-masing.
“Tidak semua klaster harus dilaksanakan. Yang penting, program seperti pendidikan, keagamaan, dan kesehatan menjadi fondasi di seluruh Indonesia. Untuk klaster lain, sifatnya implementatif sesuai potensi lokal,” jelasnya.
Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro mengungkapkan, forum ini menjadi ajang merumuskan program kerja 2025 yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan prioritas pemerintah daerah. “Kami berfokus pada program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti pemberdayaan UMKM, pencegahan stunting, hingga penguatan ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Sinergi dengan Pemerintah
Sinergi dengan pemerintah menjadi kunci sukses pelaksanaan program kerja LDII. Asdar mencontohkan kolaborasi dengan Dinas Pariwisata untuk pemberdayaan ekonomi kreatif serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk pelatihan SDM pengurus. “Semua program kami susun agar selaras dengan program pemerintah provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.
Ia optimistis program yang telah dirancang mampu memberikan dampak positif pada masyarakat. “Kami telah menyusun program dan anggaran dengan baik. Semoga pelaksanaannya pada 2025 berjalan lancar,” tutupnya.
Melalui konsolidasi ini, LDII Sulawesi Selatan berharap dapat terus membangun sinergi yang solid demi kontribusi nyata dalam pembangunan daerah dan bangsa.
Sumber LINEs Sul-Sel. Editor Daud Sobri