Mendikdasmen Abdul Mu’ti Apresiasi LDII atas Pelatihan TPPK: Dukung Terwujudnya Sekolah Aman dan Nyaman
3 mins read

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Apresiasi LDII atas Pelatihan TPPK: Dukung Terwujudnya Sekolah Aman dan Nyaman

Jakarta, 27 Mei 2025 ldiimuba.or.id — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi atas inisiatif DPP LDII dalam menyelenggarakan Pelatihan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang digelar di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, pada 23–26 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju perwujudan Sekolah Aman, Nyaman, dan Menyenangkan (SANM).

Mengikuti kegiatan secara daring, Abdul Mu’ti mengungkapkan penghargaan kepada LDII atas komitmen mereka dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan. “Terima kasih kepada LDII yang telah menyelenggarakan pelatihan TPPK. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pendidik dalam menciptakan sekolah yang aman dan nyaman. Semoga LDII terus menjadi pelopor dalam membina generasi muda berkarakter luhur,” tulisnya dalam kolom komentar Zoom saat pelatihan berlangsung.

Pelatihan TPPK tersebut diikuti lebih dari 2.000 peserta, terdiri dari 1.800 peserta daring dan 200 peserta luring, yang merupakan perwakilan sekolah dan pondok pesantren di bawah naungan LDII. Para peserta tidak hanya mendapatkan materi dari para pakar, tetapi juga mengikuti simulasi penanganan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan.

Kepala Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan (PUP) DPP LDII, Thonang Effendi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang serta hasil keputusan Munas dan Rakernas LDII sejak 2011. Ia menegaskan bahwa pembentukan TPPK sejalan dengan program kerja LDII dalam bidang pendidikan dan pengembangan SDM profesional religius.

“Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya LDII untuk menjalankan salah satu dari delapan bidang pengabdian kepada bangsa. Sistem pendidikan kami bersifat holistik dan integratif, mendukung nilai-nilai luhur yang digaungkan Kemendikdasmen melalui SANM,” jelas Thonang.

Ia menambahkan, tantangan utama dalam mewujudkan sekolah yang aman dan menyenangkan adalah masih maraknya kekerasan. Oleh karena itu, TPPK diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan melalui edukasi dan kampanye nilai-nilai positif, serta penanganan jika kekerasan tetap terjadi sesuai standar operasional prosedur yang berlaku.

Sebagai tindak lanjut, LDII akan melakukan pendampingan langsung terhadap tiga lembaga pendidikan untuk implementasi pembentukan TPPK, yakni Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, International Islamic Boarding School Baitul Manshurin Malang, dan Bina Indonesia Gemilang Boarding School Depok.

Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII, Muslim Tadjuddin Chalid, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap kebijakan pemerintah, khususnya Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Satuan Pendidikan.

“Program SANM kami selaraskan sepenuhnya dengan kebijakan ini demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah, bebas dari kekerasan fisik maupun psikologis,” ujar Muslim, yang juga seorang dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif.

Muslim menambahkan, penguatan pendidikan karakter menjadi kunci utama dalam mencegah kekerasan di sekolah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan aman bagi anak-anak Indonesia.(Ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *