
Ida Royani: Perempuan Berdaya Ciptakan Rumah Tangga Harmonis di Momen Hari Ibu
Bekasi, 22 Desember 2024 – Memperingati Hari Ibu ke-96 yang mengusung tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”, Ida Daniar Royani, anggota Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga DPP LDII, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan rumah tangga harmonis.
“Rumah tangga harmonis adalah hasil dari penyatuan dua karakter yang berbeda, yang disesuaikan melalui saling pengertian,” ujar Ida dalam Pengajian Umum Wanita LDII di Kabupaten Bekasi, Minggu (22/12). Ia mengingatkan bahwa keharmonisan keluarga tidak tercipta begitu saja, melainkan membutuhkan kesabaran dan kesadaran dari setiap anggota keluarga.
Menurut Ida, ujian dalam rumah tangga sering kali datang, baik dari pasangan maupun anak. Namun, ia menggarisbawahi bahwa seorang perempuan yang kuat dalam iman akan mampu menghadapi segala cobaan dengan tenang dan jernih. “Agama menjadi pondasi agar ibu tetap produktif dan bersyukur meski menghadapi berbagai masalah,” tambahnya.
Ia mencontohkan dirinya yang tetap aktif di usia senja dengan mendesain busana, mendidik anak dan cucu, bersosialisasi, serta mengaji. “Produktivitas harian itu penting. Selain untuk menjaga keseimbangan diri, ini juga menjadi bagian dari pendidikan karakter untuk anak-anak,” jelas Ida.
Pendidikan Karakter dalam Keluarga
Sebagai pendidik utama di rumah, Ida menekankan pentingnya pemahaman agama bagi seorang ibu. “Ibu yang paham agama dapat menanamkan nilai-nilai penting seperti salat tepat waktu dan doa kepada anak-anaknya,” katanya.
Ida juga menggarisbawahi peran ibu dalam menanamkan kemandirian pada anak, seperti mengajarkan gerakan dan bacaan salat hingga anak mampu melakukannya tanpa diingatkan. “Itu adalah langkah kecil tetapi berdampak besar dalam membangun karakter luhur,” tegasnya.
Penerapan 29 karakter luhur yang menjadi program unggulan LDII, lanjutnya, adalah fondasi utama dalam membangun keluarga harmonis. Karakter seperti berbudi luhur, alim-fakih, dan mandiri harus diterapkan tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga di lingkungan masyarakat.
Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045
Ida percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045. Dengan membangun keluarga yang harmonis, perempuan berperan langsung dalam menciptakan masyarakat yang kuat dan bermartabat.
“Peran ibu dalam menciptakan ‘surga’ di rumah adalah wujud nyata kontribusi perempuan untuk bangsa,” pungkasnya.
Hari Ibu kali ini menjadi momentum untuk kembali menguatkan peran perempuan dalam keluarga, sebagai langkah awal menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.