Menjaga Kesucian dan Kehalalan: Landasan Utama Ibadah Menurut Hadis Riwayat Tirmidzi
2 mins read

Menjaga Kesucian dan Kehalalan: Landasan Utama Ibadah Menurut Hadis Riwayat Tirmidzi

Musi Banyuasin,(16/2) ldiimuba.or.id – Dalam menjalankan ibadah, kebersihan dan kehalalan menjadi prinsip mendasar yang harus dijaga setiap Muslim. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam bab thaharah:

“Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci (berwudhu) dan tidak menerima sedekah dari hasil barang curian /curang.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menegaskan dua aspek fundamental dalam kehidupan seorang Muslim. Pertama, pentingnya menjaga kesucian sebelum mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam ibadah, khususnya shalat. Wudhu bukan sekadar ritual membasuh anggota tubuh, tetapi juga bentuk kesiapan spiritual dalam berkomunikasi dengan Sang Pencipta.

Kedua, hadis ini menyoroti urgensi kehalalan dalam beramal, terutama dalam bersedekah. Harta yang diperoleh dengan cara curang atau tidak halal tidak akan diterima oleh Allah SWT, meskipun disalurkan dalam bentuk kebaikan. Ini menjadi pengingat bagi umat Islam agar selalu menjaga integritas dalam mencari rezeki, sehingga setiap amal yang dilakukan benar-benar bernilai ibadah.

Dalam konteks kehidupan modern, prinsip ini semakin relevan. Di tengah berbagai tantangan ekonomi dan sosial, godaan untuk memperoleh keuntungan secara tidak jujur semakin besar. Oleh karena itu, hadis ini menjadi pedoman moral yang menegaskan bahwa keberkahan hidup hanya akan hadir jika seseorang menjaga kebersihan lahir dan batin serta menjauhkan diri dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Musi Banyuasin, H. Daud Sobri, dalam sebuah kajian menyampaikan bahwa menjaga wudhu dan memastikan kehalalan rezeki bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. “Dalam Islam, bukan hanya hasil yang diperhitungkan, tetapi juga cara mencapainya. Keberkahan hidup tidak hanya terletak pada seberapa banyak yang kita dapatkan, tetapi seberapa bersih dan halal sumbernya,” ujarnya.

Sebagai upaya membangun generasi yang memahami nilai-nilai ini, LDII Musi Banyuasin terus mendorong pembinaan karakter sejak dini melalui berbagai kegiatan keagamaan, termasuk pengajian dan edukasi ekonomi syariah. Dengan pemahaman yang baik tentang pentingnya kesucian dan kehalalan dalam kehidupan, diharapkan umat Islam semakin mampu menjalankan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan keberkahan.

Menjaga Kesucian, Meraih Keberkahan

Hadis ini menjadi pengingat bagi setiap Muslim bahwa ibadah bukan hanya tentang menjalankan kewajiban, tetapi juga menjaga kesucian diri dan harta. Dengan memegang teguh prinsip ini, diharapkan kehidupan beragama semakin kuat dan membawa manfaat bagi masyarakat secara luas.

Ahad,17 Sya’ban 1446.H Ponpes Taufiqurrohman Sungai Lilin Muba.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *