Bengkulu, 27 Mei 2025 ldiimuba.or.id — Dalam rangka memperdalam kajiannya terkait nasionalisme dan peran dakwah di Indonesia, Cendekiawan Muslim terkemuka dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), Ust. Dr. Ahmad Ali MD, M.A., melakukan kunjungan silaturahmi dan dialog intelektual dengan Pimpinan Wilayah (PW) Al-Washliyah Provinsi Bengkulu, Sasriponi Bahrin Ronggolawe, pada Senin (26/5).

Pertemuan yang berlangsung di Warung Sate Cak Liha, Kota Bengkulu, ini menjadi bagian dari agenda riset lapangan Ust. Dr. Ahmad Ali MD dalam rangka penulisan buku terbarunya yang bertajuk “Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Indonesia”. Buku tersebut merupakan karya ketiganya yang fokus pada eksplorasi kontribusi organisasi-organisasi dakwah Islam dalam membangun semangat kebangsaan dan harmoni sosial di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Bengkulu menjadi salah satu titik penting dalam riset tersebut, mengingat eksistensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang cukup signifikan di provinsi ini. LDII dinilai aktif mengambil peran dalam kehidupan masyarakat serta menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan.

Dalam pertemuan tersebut, Sasriponi Bahrin Ronggolawe menyampaikan apresiasinya terhadap kiprah LDII di Bengkulu. Ia menegaskan bahwa LDII telah menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam membina umat serta memperkuat rasa nasionalisme. “LDII Bengkulu hebat, karena sudah ada di mana-mana dan aktif berkontribusi dalam kehidupan kemasyarakatan. Soal nasionalisme, LDII di Bengkulu tidak diragukan lagi,” ujarnya.

Dialog tersebut turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, antara lain Ust. Dwi Pramono, Lc., M.S.I. dari Tim DPP LDII, serta Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Bengkulu, Dr. H. Meri Sasdi, M.Pd., beserta jajaran pengurus harian. Kehadiran para tokoh ini semakin memperkuat suasana silaturahmi dan sinergi lintas organisasi Islam di daerah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ust. Dr. Ahmad Ali MD mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dan keterbukaan yang diberikan. Ia menilai, informasi yang ia peroleh sangat berharga dalam mendukung kualitas risetnya. “Saya berharap buku ini nantinya bisa menjadi kontribusi nyata dalam memperkuat semangat nasionalisme, serta mendukung gerakan dakwah Islam yang damai, inklusif, dan konstruktif demi kemajuan umat dan bangsa,” pungkasnya.

Pertemuan ini menjadi bukti nyata bahwa dialog antarorganisasi Islam dan para cendekiawan dapat memperkuat jejaring kolaborasi, menciptakan pemahaman yang lebih luas, serta menjadi jembatan penghubung dalam membangun Indonesia yang lebih bersatu dan harmonis.(Ds)