Kerusakan akhir zaman telah lama disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai peringatan kepada umat Islam. Dalam hadits riwayat Muslim dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad bersabda:

“Maukah kalian aku ceritakan suatu hadits yang aku dengar langsung dari Nabi, yang tidak ada lagi orang akan menceritakannya setelah aku?” Rasulullah menyebut beberapa tanda kiamat, di antaranya adalah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, tersebarnya minuman keras, dan seorang laki-laki yang bertanggung jawab atas 50 wanita. (HR. Muslim).

Hadits lain dari Abu Hurairah, diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah mengingatkan bahwa kelak manusia akan mencari rezeki tanpa peduli halal atau haramnya. Kondisi ini mencerminkan degradasi moral dan nilai spiritual di tengah masyarakat, seiring meningkatnya cinta dunia dan hilangnya keberkahan.
Usaha Menjaga Keimanan di Tengah Fitnah Akhir Zaman

Agar tetap teguh dalam iman, Rasulullah mengingatkan umatnya untuk segera beramal shalih. Dalam hadits Ibnu Majah dari Abi Umamah, Nabi bersabda bahwa seorang laki-laki pada pagi hari bisa beriman, namun keimanan itu hilang pada sore harinya. Hal ini, sebagaimana disebut dalam riwayat Tirmidzi, disebabkan oleh cinta dunia yang berlebihan.

Rasulullah juga mengingatkan bahaya dunia yang “hijau dan manis” dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri. Beliau bersabda, “Dunia itu hijau dan manis; berhati-hatilah terhadap dunia dan waspadalah terhadap fitnah wanita.” Nasihat ini menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap godaan duniawi dan menempatkan akhirat sebagai tujuan utama.

Hanya dengan meningkatkan amal ibadah, memperdalam ilmu agama, dan menjaga diri dari cinta dunia, umat Islam dapat terhindar dari kerusakan akhir zaman yang telah diperingatkan oleh Rasulullah. (dS)