
Persinas Asad Mimika Sukses Gelar Pasanggiri Putri 2024
TIMIKA, (22/12) – Perguruan Silat Nasional (Persinas Asad) Kabupaten Mimika mencatat sejarah baru dengan sukses menyelenggarakan Kejuaraan Persinas Asad Mimika 2024. Bertempat di Gedung Padepokan Persinas Asad, Jalan Hasanudin, Timika, Papua Tengah, acara ini menjadi wujud nyata komitmen melestarikan seni bela diri tradisional pencak silat.
Sebanyak 104 pesilat putri dari berbagai kategori usia berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini. Ketua Persinas Asad Kabupaten Mimika, Adji Siswanto, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran kegiatan.
“Kami bersyukur Pasanggiri ini berjalan lancar. Semoga kegiatan ini memotivasi generasi muda putri untuk terus mencintai dan melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa,” ujarnya.
Mempererat Kebersamaan dan Meningkatkan Kemampuan
Adji menambahkan bahwa Pasanggiri ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan di antara warga Persinas Asad. Selain itu, ajang ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta dalam seni bela diri, sekaligus menjadi wadah silaturahmi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa sekaligus mengasah keterampilan para peserta. Semoga ajang seperti ini terus menjadi tradisi yang memperkuat kebersamaan kita,” tambahnya.
Lima Kategori Usia yang Dipertandingkan
Pasanggiri Putri 2024 mempertandingkan lima kategori usia, yaitu:
Usia Dini: 9–12 tahun
Pra Remaja: 12–14 tahun
Remaja: 14–17 tahun
Dewasa: 17–35 tahun
Pembina: 35–60 tahun
Para peserta menunjukkan semangat juang dan kemampuan yang luar biasa di setiap kategori, mencerminkan kualitas pembinaan yang terus berkembang di Persinas Asad.
Budaya dan Karakter Tangguh
Keberhasilan Pasanggiri ini membuktikan bahwa seni bela diri pencak silat tidak hanya menjadi olahraga tradisional yang menarik, tetapi juga sarana untuk membangun karakter generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berdaya saing.
“Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya mempromosikan pencak silat, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya bangsa,” tutup Adji Siswanto.
Pasanggiri Putri 2024 menjadi bukti nyata bahwa seni bela diri tradisional tetap relevan dan diminati, khususnya oleh generasi muda putri. Dengan tingginya antusiasme dan apresiasi dari berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang memperkokoh identitas budaya Indonesia.
(Adji Siswanto/Muslimin)
editor Daud Sobri