
Peringatan Hari Listrik Nasional
Jakarta (27/10) — Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional yang jatuh pada 27 Oktober, DPP LDII mendukung percepatan transisi energi menuju net zero emission guna meningkatkan kemandirian energi dan keandalan pasokan listrik nasional. Sekretaris Umum DPP LDII, Dody T. Wijaya, menyatakan bahwa upaya ini sejalan dengan komitmen global dalam Paris Agreement, di mana negara-negara berupaya menekan emisi karbon untuk menanggulangi perubahan iklim yang disepakati di bawah naungan PBB.
Dody menjelaskan bahwa Indonesia, bersama negara-negara lain seperti Uni Eropa, Inggris, dan Jepang, menargetkan pencapaian net zero emission pada tahun 2050. Langkah ini akan mencakup pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), sebagai alternatif energi fosil.
Dalam proses transisi energi ini, Indonesia berencana membangun PLTN berukuran kecil dengan teknologi Small Modular Reactor (SMR) yang memiliki kapasitas 150-300 megawatt dan dapat beroperasi hingga 40 tahun tanpa perlu pengisian ulang bahan bakar uranium. Teknologi ini, menurut Dody, memungkinkan pasokan listrik yang aman, efisien, dan stabil seperti yang diterapkan di berbagai negara maju, dengan lahan yang lebih sedikit namun daya yang besar.