Manokwari, Jumat (6/12/2024) – Bertempat di Masjid Al-Ikhlas, Kampung Udapi Hilir, Distrik Aimasi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, takmir masjid bersama jamaah menggelar prosesi lepas sambut mubaligh pada Jumat (6/12). Acara ini menandai pergantian tugas antara Ustad Fauzi Nasrullah, yang telah bertugas sejak 2023, dengan Ustad Mugiono, mubaligh baru yang akan bertugas hingga 2026.
Ustad Mugiono, utusan DPP LDII asal Lampung, merupakan salah satu dari ratusan mubaligh yang telah menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren Walibarokah Kediri, Jawa Timur. Pergantian ini menjadi bagian dari misi dakwah berkelanjutan yang digagas LDII untuk memperkuat pembinaan umat di berbagai pelosok Indonesia, bahkan dunia.
Ucapan Syukur dan Harapan Keterlanjutan
Dalam sambutannya, Ustad Fauzi Nasrullah mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan melayani jamaah Masjid Al-Ikhlas, mulai dari anak-anak hingga lansia. “Saya memohon maaf atas segala kekurangan selama bertugas dan berharap Ustad Mugiono dapat lebih semangat menjalankan amanah ini. Semoga kesinambungan materi dakwah di semua jenjang, dari PAUD hingga manula, dapat terjaga dengan baik,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Bapak Iksan, Dewan Penasehat PC LDII Prafi, yang mewakili jamaah Masjid Al-Ikhlas. “Kami berterima kasih atas dedikasi Ustad Fauzi dalam membimbing jamaah, dan memohon maaf atas kekhilafan selama beliau bertugas. Semoga beliau kembali ke kampung halaman di Pekanbaru dalam keadaan sehat dan penuh keberkahan,” ucapnya penuh haru.
Semangat Dakwah Tanpa Henti
Prosesi lepas sambut ini tidak hanya menjadi tradisi pergantian tugas, tetapi juga momentum refleksi atas nikmat Allah selama bertugas. Dalam suasana khidmat, jamaah mendoakan Ustad Fauzi dan menyambut hangat kehadiran Ustad Mugiono.
Takmir Masjid Al-Ikhlas berharap program-program dakwah tetap berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi umat. Semangat untuk membangun generasi yang unggul, berakhlak mulia, dan berilmu menjadi pesan utama dalam acara ini.
Dengan keterlibatan seluruh elemen jamaah, Masjid Al-Ikhlas menjadi bukti nyata bahwa dakwah bukan hanya tugas seorang mubaligh, melainkan tanggung jawab bersama untuk menjaga keberlanjutan iman dan ilmu di tengah masyarakat.

editor:DaudSobri