Keutamaan Menikah dalam Islam
1 min read

Keutamaan Menikah dalam Islam

Menikah sebagai Ibadah dan Jalan Keberkahan

Menikah dalam Islam bukan sekadar ikatan lahiriah antara dua insan, tetapi juga ibadah yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dalam ajaran Islam, pernikahan menjadi sarana menjaga kesucian diri, memperbanyak keturunan yang saleh, serta meraih ketenangan dan kasih sayang.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

1. Pernikahan sebagai Tanda Kebesaran Allah

وَمِنْ ءَايَـٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـٔايَـٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
(QS. Ar-Rum [30]: 21)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa pernikahan adalah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia. Pernikahan memberikan ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan, karena pasangan hidup adalah tempat berbagi suka dan duka.

2. Pernikahan Menjaga Kesucian Diri

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang telah mampu menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi perisai baginya.”
(HR. Bukhari No. 5065 dan Muslim No. 1400)

Makna dan Hikmah Hadis

Hadis ini menekankan bahwa menikah adalah solusi bagi siapa saja yang telah mampu secara fisik dan finansial. Menikah dapat menjaga kesucian diri dari perbuatan zina dan menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan. Namun, bagi yang belum mampu, puasa menjadi alternatif untuk menahan gejolak syahwat.

Kesimpulan

Menikah dalam Islam bukan sekadar urusan duniawi, tetapi memiliki dimensi spiritual yang tinggi. Selain menjadi tanda kebesaran Allah, pernikahan juga merupakan bentuk ibadah yang membawa ketenangan, kasih sayang, serta menjaga kehormatan diri. Dengan memahami dalil dari Al-Qur’an dan hadis, diharapkan umat Islam semakin menyadari pentingnya membangun rumah tangga yang diridai Allah SWT.(Ds)

Wallahu’alam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *