
Keutamaan Mencari Ilmu Agama dalam Islam
Mencari ilmu agama adalah kewajiban setiap Muslim, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah). Kewajiban ini tidak mengenal batas usia, dari buaian hingga ke liang lahat. Ilmu agama menjadi landasan bagi seorang hamba untuk mengenal Allah, memahami syariat-Nya, dan menjalani kehidupan sesuai tuntunan Islam.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9). Ayat ini menegaskan keutamaan orang yang berilmu, khususnya ilmu agama, karena hanya melalui ilmu seseorang dapat membedakan yang benar dari yang salah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mencari ilmu agama memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT. Para ulama adalah pewaris para nabi, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu.” (HR. Abu Dawud). Dengan mempelajari ilmu agama, seorang Muslim tidak hanya menguatkan keimanan dan amal ibadahnya, tetapi juga memberi manfaat kepada masyarakat di sekitarnya.
Dalam tradisi Islam, batas mencari ilmu tidak hanya berhenti pada wilayah geografis. Ahli ilmu mengatakan,
“Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina.” Meski konteksnya kiasan, ungkapan ini menekankan bahwa perjalanan mencari ilmu adalah sebuah jihad di jalan Allah, yang melampaui batas-batas wilayah dan mengharuskan perjuangan.
Oleh karena itu, seorang Muslim hendaknya terus belajar ilmu agama, baik melalui kajian, membaca kitab-kitab ulama, maupun mendengarkan nasihat dari guru-guru yang ahli. Dengan ilmu agama, seseorang dapat menghadapi kehidupan dengan bijaksana, memperbaiki akhlak, dan menyiapkan bekal terbaik untuk akhirat.
Semoga Allah memudahkan langkah kita dalam menuntut ilmu agama dan menjadikannya sebagai amal jariyah yang terus mengalir hingga yaumul hisab.
–
Ponpes Taufiqurrohman, Senin 14 Jumadil Ahir 1444.Hijriyah / Ds.