Enam Thobiat Luhur : Bab Kerja Sama yang Baik
2 mins read

Enam Thobiat Luhur : Bab Kerja Sama yang Baik

Pilar Membangun Harmoni Sosial

Oleh:* Daud Sobri

Kerja sama yang baik adalah fondasi kokoh dalam membangun hubungan yang harmonis dan produktif, baik dalam lingkup individu, komunitas, maupun organisasi. Dalam konteks nilai luhur, kerja sama tidak hanya sekadar bekerja bersama-sama, tetapi lebih mendalam dan penuh makna, mencakup prinsip-prinsip kebajikan, kepedulian, dan keberlanjutan yang membawa manfaat bersama.

Esensi Kerja Sama yang Baik

Kerja sama yang baik mencerminkan enam nilai luhur, yakni: saling peduli, saling mendukung, saling melancarkan, saling menjaga perasaan, tidak saling menjegal, tidak saling menjatuhkan, tidak saling merugikan, dan tidak saling memfitnah.

Dalam praktiknya, kerja sama yang baik melibatkan:

1. Kerja Sama dalam Urusan Kebaikan (Ketaatan):
Setiap bentuk kerja sama harus berlandaskan niat yang baik, yakni berkontribusi dalam kegiatan atau tindakan yang mendukung nilai-nilai kebaikan. Hal ini sesuai dengan ajaran agama yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam amal shaleh.

2. Kerja Sama atas Dasar Kebaikan (Ketaqwaan):
Landasan kerja sama harus dilandasi oleh ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan dasar ini, segala keputusan dan tindakan dalam kerja sama akan senantiasa terarah pada nilai-nilai moral dan spiritual yang luhur.

3. Kerja Sama dengan Cara yang Baik:
Cara atau proses kerja sama harus mengikuti aturan yang halal dan benar menurut syariat. Integritas menjadi hal utama untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak melanggar prinsip keadilan dan kebenaran.

4. Kerja Sama yang Membawa Kebaikan Bersama:
Hasil dari kerja sama haruslah memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Prinsip “untung-menguntungkan” tidak hanya merujuk pada keuntungan material, tetapi juga mencakup kesejahteraan emosional dan sosial.

Bukan Sekadar Formalitas, tetapi Makna Mendalam

Kerja sama yang baik berbeda dengan sekadar formalitas bekerja bersama. Hal ini melibatkan hubungan emosional dan moral yang kuat, dimana setiap pihak memahami dan menghormati peran masing-masing, menjaga komunikasi yang terbuka, dan menjunjung tinggi kepercayaan.

“Kerja sama yang baik bukan sekadar berbagi tugas, tetapi saling mendukung, saling memperkuat, dan memastikan hasil yang dicapai bermanfaat bagi banyak orang,”

Mengatasi Tantangan dalam Kerja Sama

Namun, kerja sama yang baik tidak luput dari tantangan. Persaingan, ego pribadi, hingga ketidakseimbangan tanggung jawab sering menjadi kendala. Untuk itu, diperlukan pendekatan berbasis nilai luhur seperti musyawarah, transparansi, dan rasa syukur atas peran masing-masing.

Dengan mempraktikkan kerja sama yang baik sesuai dengan enam thobiat luhur, masyarakat tidak hanya membangun hubungan yang harmonis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebaikan yang berkelanjutan. Inilah wujud nyata dari kolaborasi yang membawa keberkahan, menjadikan kehidupan lebih damai, adil, dan sejahtera.

“Bekerjalah sama-sama, tapi jangan sekadar bersama-sama. Bangunlah kerja sama yang baik, yang menginspirasi, dan bermanfaat bagi semua.”

Wallahu’alam

*Ketua LDII Kab Muba, Wakil Ketua DPW LDII Prov Sumsel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *