
DPD LDII Muba Kirim Delegasi Dakwah ke Ponpes Wali Barokah Kediri
Kediri, Jawa Timur (18/2) ldiimuba.or.id – Dalam upaya meningkatkan pemahaman keislaman, khususnya dalam aspek thoharoh (bersuci), DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengirimkan perwakilan dari Bagian Dakwah untuk mengikuti kajian Kitab Thoharoh di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur.Ust H Agus Wahyudi, ust Saifuddin, Ust Mujib dan Ust ius Rustandi.
Kegiatan ini berlangsung selama satu pekan, dengan harapan ilmu yang diperoleh dapat disampaikan dan diamalkan di tengah masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Muba. Kajian ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mengenai konsep kesucian dalam Islam, yang menjadi dasar utama dalam menjalankan ibadah.
Keutamaan Menjaga Kesucian dalam Islam
Dalam ajaran Islam, menjaga kesucian diri, pakaian, dan tempat ibadah merupakan bagian dari ketakwaan kepada Allah SWT. Al-Qur’an menegaskan dalam QS. Al-Baqarah: 222:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
Selain itu, dalam QS. Al-Muddatsir: 4, Allah memerintahkan:
“Dan pakaianmu, maka sucikanlah.”
Hadis Nabi SAW juga menegaskan bahwa kesucian adalah separuh dari iman (HR. Muslim). Oleh karena itu, bersuci bukan hanya soal kebersihan fisik tetapi juga menjadi sarana untuk membersihkan jiwa dari dosa dan maksiat.
Thoharoh dalam Kitab-Kitab Hadis
Para ulama hadis sejak dahulu mengkhususkan pembahasan tentang bersuci dalam bab tersendiri, yaitu Bab Thoharoh. Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan perawi hadis lainnya menghimpun berbagai dalil yang menjelaskan tata cara bersuci dalam Islam, mulai dari wudhu, mandi wajib, hingga tayamum sebagai alternatif bersuci dalam kondisi tertentu.
LDII Muba Aktif Edukasi Masyarakat tentang Thoharoh
Secara terpisah, Sekretaris DPD LDII Muba, Olka Sabaruddin,di PPTR Sungai Lilin menyampaikan bahwa LDII terus berikhtiar dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya bersuci melalui dakwah di berbagai level, baik di desa maupun kelurahan di Kabupaten Muba.
“Alhamdulillah, sejauh ini program dakwah dan pembinaan berjalan dengan baik, baik di masjid, musholla, maupun lembaga pendidikan seperti TPQ dan TPA. Pesertanya mencakup berbagai jenjang usia, mulai dari anak-anak PAUD yang kami sebut cabe rawit, pra-remaja, remaja, usia nikah, dewasa, hingga manula,” terang Olka Sabaruddin.
Dengan program yang terus berjalan ini, LDII Muba berharap pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesucian semakin meningkat, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.(Lines Muba)