
Santri Pondok Pesantren Taufiqurrohman Gotong Royong
Musi Banyuasin,(14/1) ldiimuba.or.id – Santri Pondok Pesantren Taufiqurrohman (PPTR) Pinang Banjar Sungai Lilin kembali menunjukkan semangat gotong royong sebagai wujud nyata dari implementasi nilai-nilai luhur 29 karakter LDII. Kegiatan ini melibatkan seluruh santri dalam membersihkan lingkungan pesantren, memperbaiki fasilitas umum, dan mempersiapkan kebutuhan belajar mengajar.
Kegiatan gotong royong ini tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan dan kenyamanan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kerja sama, kebersamaan, dan keikhlasan. Nilai-nilai ini merupakan bagian penting dari karakter luhur yang diajarkan dalam LDII, di antaranya:
1. Kerja Sama – Membiasakan santri untuk bekerja bersama dalam menyelesaikan tugas.
2. Kekompakan – Menguatkan rasa saling mendukung antar sesama santri.
3. Keikhlasan – Mendorong santri untuk membantu tanpa mengharap imbalan.
4. Kedisiplinan – Melatih santri untuk bertanggung jawab pada waktu dan tugas mereka.
5. Kepedulian – Menumbuhkan rasa empati dan perhatian terhadap lingkungan serta kebutuhan orang lain.
Manfaat Pembiasaan Nilai Kebaikan
Pembiasaan nilai-nilai ini memberi manfaat besar bagi santri, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam kehidupan sehari-hari di pesantren, mereka belajar hidup dalam harmoni, memupuk rasa tanggung jawab sosial, dan mengembangkan kepemimpinan sejak dini.
Setelah dilatih dengan baik, santri yang terjun ke masyarakat diharapkan menjadi individu yang:
Berjiwa sosial tinggi, mampu menjadi teladan dalam hal kepedulian terhadap sesama.
Mandiri, siap menghadapi tantangan hidup dengan bekal ilmu agama dan moral.
Kreatif dan solutif, memiliki kemampuan untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Pemimpin yang bijak, yang mampu membawa pengaruh positif bagi masyarakat.
Komitmen Mencetak Kader Dakwah Unggulan
Pinisepuh Pondok Pesantren, Ustaz Khoiruddin, menyatakan bahwa PPTR terus berupaya mencetak kader dakwah yang unggul. “Kami berikhtiar membentuk santri yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki karakter mulia. Setelah menempuh pendidikan dasar dakwah di PPTR, mereka akan melanjutkan pengayaan materi di Ponpes Wali Barokah Kediri dan menyelesaikan pendidikannya di Pondok Al Aubaidah Kertosono, Nganjuk,” ujar Ustaz Khoiruddin.
Dengan sistem pendidikan yang terintegrasi ini, PPTR optimis dapat melahirkan generasi penerus dakwah yang siap berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan agama. “Kita menanam kebaikan sejak dini, agar saat mereka dewasa, mereka bisa menjadi cahaya bagi lingkungannya,” pungkasnya.
Laporana dari PPTR editor Emir ds.