
LDII Gelar Sekolah Virtual Kebangsaan, Solusi Perkuat Nasionalisme di Era Digital
Jakarta, (23/11/24) – Sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara MPR RI dan DPP LDII pada September lalu, LDII menggelar Sekolah Virtual Kebangsaan Seri I. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini dilaksanakan pada Sabtu (23/11) di Gedung DPP LDII, Jakarta, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif LDII. Ia menyebut Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) sebagai program solutif untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan era digital. “Indonesia membutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki rasa cinta tanah air, memahami Pancasila, dan menghargai keberagaman,” tegas Singgih.
Singgih juga menyoroti bahaya ideologi asing seperti radikalisme dan liberalisme yang masuk melalui perangkat digital. “Literasi wawasan kebangsaan adalah langkah solutif untuk menangkal ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” tambahnya.
Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya penguatan nasionalisme di tengah tantangan global dan internal bangsa. “Globalisasi dan neoliberalisme telah menggerus kekuatan negara-bangsa. Kami percaya hanya negara yang kuat yang mampu melindungi rakyatnya,” ujarnya.
Menurut KH. Chriswanto, Sekolah Virtual Kebangsaan merupakan wujud tanggung jawab LDII untuk membantu pemerintah memperkuat semangat nasionalisme. “Ini adalah syarat mutlak untuk keberlangsungan bangsa, berbasis pada empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” jelasnya.
Ketua DPP LDII, Prof. Singgih Tri Sulistiyono, menambahkan bahwa penguatan nilai-nilai Pancasila adalah kunci menjaga persatuan bangsa. Ia juga mendorong pengurus LDII di tingkat daerah untuk menggerakkan kegiatan serupa, sehingga dampaknya dapat dirasakan masyarakat luas.
Acara yang disiarkan dari studio utama Kantor DPP LDII ini juga melibatkan 500 studio mini di seluruh Indonesia. Narasumber dalam kegiatan ini meliputi akademisi seperti Prof. Yudi Latif, Prof. Irianto Widiauseno, dan Prof. Harry Truman Simanjuntak, serta tokoh agama seperti Ketua PWNU DKI Jakarta Syamsul Maarif dan perwakilan Kejaksaan Agung.
Melalui kegiatan ini, LDII berharap dapat membentuk generasi yang tidak hanya memahami nilai-nilai kebangsaan tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.