
Leadership Bootcamp ala Santri PPTQ Muba, Siap Jadi Pemimpin Masa Depan!
Santri PPTQ Muba Asah Kepemimpinan, Kenali Tiga Gaya yang Efektif
Sungai lilin Muba, 9 Desember 2024 – Pondok Pesantren Taufiqurrohman (PPTQ) Muba kembali menggelar kegiatan pengayaan materi bagi para santri. Pada Senin (9/12), seluruh santri berkumpul di aula pondok untuk mengikuti materi tentang kepemimpinan yang disampaikan langsung oleh Wanhat DPD LDII Kabupaten Muba, H. Agus Wahyudi Al Fawwas.
Dalam materinya, H. Agus Wahyudi memaparkan tiga gaya kepemimpinan yang umum diterapkan, yaitu:
Otokratis: Gaya kepemimpinan yang sangat sentralistik, di mana semua keputusan diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan anggota kelompok. Kepemimpinan otokratis cenderung efektif dalam situasi darurat atau ketika membutuhkan keputusan cepat.
Demokratis: Gaya kepemimpinan yang melibatkan seluruh anggota kelompok dalam pengambilan keputusan. Pemimpin demokratis mendorong partisipasi aktif dan menghargai pendapat setiap anggota.
Laissez-faire: Gaya kepemimpinan yang sangat bebas, di mana pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada anggota kelompok untuk mengambil keputusan sendiri. Gaya ini cocok diterapkan pada kelompok yang terdiri dari anggota-anggota yang sangat kompeten.
“Ketiga gaya kepemimpinan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,” ujar H. Agus Wahyudi. “Penting bagi seorang pemimpin untuk dapat memilih gaya kepemimpinan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.”
Wawasan Luas untuk Santri
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada para santri tentang pentingnya kepemimpinan dan bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yang efektif.
“Selain mempelajari ilmu agama dari Al-Qur’an dan Sunnah, kami juga memberikan materi-materi tambahan seperti kepemimpinan, kebangsaan, dan moderasi beragama,” ungkap Ustd Khoiruddin, Pinisepuh Pondok Pesantren Taufiqurrohman.
Dengan bekal ilmu pengetahuan yang luas, diharapkan para santri PPTQ dapat menjadi generasi muda yang berkualitas dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Contributor :Hilman Fi ‘ilmi