LDII Tambah Tiga Guru Besar, Dimensi Dakwah Kian Luas
2 mins read

LDII Tambah Tiga Guru Besar, Dimensi Dakwah Kian Luas

 

Jakarta, (24 /12/24) – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kembali mencatatkan langkah besar dalam kontribusi keilmuan nasional. Tiga warga LDII baru saja meraih gelar guru besar di bidang keilmuan masing-masing, memperkuat dakwah LDII yang kini tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pembangunan peradaban sipil.

 

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini. “Kami bangga dengan pencapaian tiga warga LDII yang meraih jabatan akademik tertinggi. Kepakaran mereka tidak hanya dibutuhkan oleh dunia akademik, tetapi juga sebagai wujud kontribusi LDII bagi bangsa,” ujarnya pada Senin (23/12).

 

Ketiga guru besar tersebut adalah:

1. Prof. Dr. Drs. Sutrima, M.Si – Bidang Ilmu Analisis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Sebelas Maret (UNS).

2. Prof. Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Chalid, Sp.OG., SubSp. KFm. – Bidang Fetomaternal, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin.

3. Prof. Ir. Ary Setyawan, M.Sc, Ph.D – Bidang Konstruksi Jalan, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret (UNS).

 

Kaderisasi Dakwah di Perguruan Tinggi

 

KH Chriswanto menjelaskan bahwa LDII tidak hanya mencetak kader dakwah melalui pesantren dan majelis taklim, tetapi juga melalui perguruan tinggi. Generasi akademisi seperti Prof. Siti Maisuri bermula dari komunitas mahasiswa yang aktif memakmurkan masjid hingga mendirikan Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM).

 

“Dari PPM ini lahir istilah sarjana yang mubaligh dan mubaligh yang sarjana. Kehadiran para guru besar ini menjadi bukti bahwa dakwah dapat diperluas ke berbagai disiplin ilmu, membangun moral sekaligus profesionalisme,” jelasnya.

 

Penguatan Peran LDII dalam Dunia Akademik

 

Ketua DPP LDII sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Sudarsono, turut mengapresiasi capaian ini. “Ini adalah bukti nyata bahwa LDII mampu membina warganya menjadi SDM unggul yang berintegritas, profesional, dan religius. Filosofi organisasi kami, Bener-Kurup-Janji, menjadi landasan mereka untuk memberikan kontribusi terbaik,” katanya.

 

Prof. Sudarsono juga menegaskan pentingnya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia mendorong dosen-dosen LDII untuk terus aktif dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat guna mencapai target akademik yang lebih tinggi.

 

“Pencapaian ini bukan akhir, tetapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Saya berharap para guru besar LDII dapat menjadi teladan bagi dosen muda dan terus memberikan kontribusi positif, baik di dunia akademik maupun masyarakat,” tambahnya.

 

Komitmen LDII: SDM Profesional Religius

 

Sebagai organisasi yang konsisten membina SDM unggul, LDII berharap semakin banyak warganya yang berkontribusi di dunia pendidikan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

 

“Keberhasilan ini mencerminkan komitmen LDII untuk menciptakan SDM profesional religius yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara. Dengan pembinaan berkelanjutan, kami optimis semakin banyak warga LDII yang mampu meraih pencapaian serupa,” tutup Prof. Sudarsono.

 

Dengan bertambahnya tiga guru besar ini, LDII kembali menegaskan perannya sebagai organisasi yang tidak hanya berdakwah, tetapi juga berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa melalui pengembangan ilmu pengetahuan.

LINES DPP
Editor:Hilman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *