LDII  Muba Hadiri Rakoor PAKEM Kejari Muba: Perkuat Kerukunan dan Antisipasi Paham Radikal
2 mins read

LDII Muba Hadiri Rakoor PAKEM Kejari Muba: Perkuat Kerukunan dan Antisipasi Paham Radikal

Musi Banyuasin, (22/10) ldiimuba.or.id — Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin selaku Ketua Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Musi Banyuasin menggelar rapat koordinasi lintas sektor di Aula Kantor Kecamatan Sekayu. Kegiatan strategis ini dihadiri berbagai unsur, termasuk perwakilan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Musi Banyuasin (LDII Muba).

Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh perwakilan Kejaksaan Negeri Muba, Muhamad Riduan, SH. serta Sandi Elpianda, SH., Kasubsi I dan II Bidang Intelijen. Hadir pula perwakilan Badan Intelijen Negara Daerah, Polres Musi Banyuasin, Kementerian Agama Republik Indonesia, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Musi Banyuasin, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta tokoh-tokoh lintas agama.

Dalam kesempatan ini, LDII Muba diwakili oleh Wanhat H. Agus Wahyudi serta Sekretaris OLKA Sabaruddin. Usai kegiatan, Ketua LDII Muba Daud Sobri menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya rapat koordinasi ini.

“Alhamdulillah, LDII dapat ikut berkontribusi dalam rapat koordinasi PAKEM sebagai wadah koordinasi lintas elemen keagamaan. Selama ini Muba dikenal sebagai wilayah ‘zero konflik’. Kami berharap kondisi ini terus terjaga, sehingga program Muba Maju Lebih Cepat di bawah kepemimpinan Bupati HM Toha Tohet dapat segera terwujud,” ungkap Daud Sobri.

Keberadaan Tim PAKEM memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan umat beragama, mencegah munculnya paham radikal, serta menegakkan nilai-nilai toleransi dan kebangsaan di tengah masyarakat. Melalui rapat koordinasi ini, Kejaksaan bersama instansi terkait berkomitmen memperkuat deteksi dini dan langkah preventif guna mengantisipasi potensi ancaman terhadap stabilitas wilayah.

Selain memperkuat sinergi, kegiatan PAKEM juga menjadi sarana pembinaan kepada masyarakat agar lebih selektif dalam menerima informasi maupun ajaran keagamaan yang berkembang, khususnya di era digital. Kolaborasi lintas sektor diharapkan mampu menjaga kondusivitas wilayah Musi Banyuasin sebagai contoh daerah toleran dan aman di Sumatera Selatan.(ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *