LDII Muba Gelar Ikhtibar Tahfidz al Quran Juz 30 di Sungai Lilin
MUSI BANYUASIN Ahad (14/12) ldiimuba.or.id – Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggelar Ikhtibar Tahfidzul Quran Juz 30 tingkat Ibtidaiyah (SD) dan Tsanawiyah (SMP) di Masjid Baiturrahman, Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin. Kegiatan ini diikuti oleh para santri dari berbagai majelis taklim binaan LDII tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan kelurahan.
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Musi Banyuasin, H Daud Sobri. Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Pelaksana H. Suyono, S.Pd., M.M., para pembina tahfidz, ustaz dan ustazah, serta orang tua santri.
Dalam keterangannya, Ketua Pelaksana H. Suyono, S.Pd., M.M. bersama Ustaz Alif Muharram menyampaikan bahwa Ikhtibar Tahfidzul Quran ini menjadi sarana evaluasi terhadap program tahfidz yang selama ini berjalan di majelis-majelis binaan LDII. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan hafalan santri sekaligus meningkatkan kualitas pembinaan Al-Qur’an di tingkat akar rumput.
“Kegiatan ini bukan sekadar menguji hafalan, tetapi juga menanamkan kecintaan anak-anak terhadap Al-Qur’an. Harapan kami, para santri tidak hanya mampu menghafal, namun juga memahami isi dan makna ayat-ayat yang dipelajari, sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Ustaz Alif Muharram.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Muba, H Daud Sobri, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan tahfidzul Quran merupakan bagian penting dari pembinaan generasi muda yang berkarakter Qurani. Menurutnya, pembinaan sejak usia dini akan membentuk pribadi yang kuat secara spiritual dan moral.
“Kami berharap melalui kegiatan tahfidz ini akan lahir generasi yang profesional sekaligus religius, generasi yang mampu menjalani kehidupan dengan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman,” ujarnya.
Lebih lanjut, kegiatan tahfidzul Quran memiliki banyak kelebihan bagi anak-anak usia SD dan SMP. Selain meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, tahfidz juga melatih kedisiplinan, kesabaran, serta membentuk akhlak yang mulia. Anak-anak yang terbiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an cenderung memiliki kontrol diri yang baik, sikap santun, dan semangat belajar yang tinggi.
Bagi pelajar tingkat dasar dan menengah, tahfidzul Quran juga berperan dalam membangun fondasi keimanan yang kuat di tengah tantangan perkembangan zaman. Dengan bekal hafalan dan pemahaman Al-Qur’an, anak-anak diharapkan mampu tumbuh menjadi generasi yang berprestasi, berakhlak, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan Ikhtibar Tahfidzul Quran ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Sutikno, serta pemberian motivasi kepada para peserta agar terus istiqamah dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an.(ds)
